Ads

Tuesday, March 24, 2009

Ayat-ayat Cinta yang Istimewa


Petikan komentar untuk Novel 'Ayat-ayat Cinta'.



"Hamka kecil telah lahir. Ayat-ayat Cinta, buktinya!" - Prie GS



" Ayat-ayat Cinta adalah novel yang sangat bagus dan lengkap kandungannya. Ini bukan hanya novel sastera dan novel cinta, tapi juga novel politik, novel budaya, novel reliji, novel fiqh, novel etiqa, novel bahasa dan novel dakwah. Sangat bagus untuk dibaca siapa saja."


- Ustaz H Abu Ridho





" Ambillah novel Ayat-ayat Cinta dan masukilah keindahannya, nescaya akan engkau dapati luasnya pengetahuan dan goresan pena yang penuh berkhasiat. Kadangkala ia mengundang airmata, tetapi hujungnya tetap ilmu yang berguna. Kadangkala ia membuat hati kita tergoda, tetapi nafasnya tetaplah ajakan untuk kembali pada agama yang mulia. Ajakan yang lembut dan penuh makna. Kalaulah tidak ditulis dengan kehalusan ilmu yang kuat, tentulah ia akan menjadi tempelan-tempelan ayat yang membuat penat."


- Inspiring Words for Writers





Ungkapan komentar di atas tadi ku baca satu persatu seiring komentar lainnya. Tidak ketinggalan juga prolog dari Hadi Susanto. Ya, memang benar dan tepat sekali.



Aku jarang sekali membaca novel kerana ia akan mengambil waktu yang lama untuk menghabiskannya. Namun aku tidak boleh menahan diri setelah menonton filem Ayat-ayat Cinta; dan ada yang mengatakan bahawa novel berkenaan adalah jauh lebih baik dari adaptasi filemnya. Novel ini juga menjadi lebih mudah dibaca kerana ia telah diubahsuai ke dalam bahasa Melayu.

Memang benar, novel ini seolah-olah satu tazkirah panjang yang digarap dengan teladan melalui cerita tersendiri. Lengkap dengan rujukan buku-buku. Paling menarik bagiku ialah tutur kata dalam bahasa Arab dan Jerman yang kemudian diterjemahkan di bawah. Nampak jujur dan tulus sekali penulis ini. Buku ini sesuai sekali dijadikan hadiah kepada sesiapa saja terutama kepada orang-orang muda.

Sebagai contoh, aku tuliskan di sini saat-saat ketika Fahri dipertemukan dengan bakal isterinya.
" Ini adalah majlis taaruf untuk dua orang yang sedang berniat untuk melangsungkan pernikahan. Menurut ajaran Nabi, seorang pemuda boleh melihat wajah perempuan yang hendak dinikahinya. Untuk melihat daya tarik dan menyejukkan hati. Maka lebih baiknya, anakku Aisha membuka purdahnya. Meskipun Fahri sudah melihat wajahmu melalui gambarnya. Tetapi dia harus melihat yang asli sebelum melangsungkan akad nikah. Bukankah begitu Ummu Amena?" Kata-kata Ummu Fathi ini membuat jantungku berdesir. Sebentar lagi Aisha akan menanggalkan purdahnya, dan aku... Masya Allah... aku akan melihat wajah calon isteriku.
Aku memandang Aisha. Dia memandangku lalu menundukkan kepalanya. Kelihatannya dia sangat malu dan serba salah.
"Aisha, bukalah purdahmu! Calon suamimu berhak melihat wajahmu sebenar," desak Sarah, makciknya.
Sambil mendekap Hasan aku menyaksikan tangan kanan Aisha perlahan-lahan membuka purdahnya. Ada hawa sejuk mengalir dari atas. Masuk ke ubun-ubun kepalaku dan menyebar ke seluruh saraf tubuhku. Wajah Aisha perlahan terbuka. Dan wajah putih bersih menunduk tepat di depanku. Subhanallah.

Yang ada di depanku ini bidadari ataukah manusia biasa. Maha Suci Allah, Yang menciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat di seluruh dunia bersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebat pun tak akan dapat menciptakan lukisan dari imaginasinya seindah wajah Aisha. Keindahan wajah Aisha adalah karya seni Maha Agung dari Dia Yang Maha Kuasa. Aku benar-benar merasakan saat-saat istimewa. Saat-saat untuk pertama kali melihat wajah Aisha.

Nah, hebatkan! Jadi, saya cadangkan anda carilah buku ini dan bacalah..

2 comments:

Anonymous said...

Artikel anda di

http://buku.infogue.com/ayat_ayat_cinta_yang_istimewa

promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur musikgue.infogue.com, info cinema, game online & kamus online untuk para netter Indonesia. Salam!

Rinnchan said...

Rinn kan kurang gemar baca novel atau buku yang tebal2 !!!! Kalau pi nonton ok lahhh... Tgk dah citer ni kat TV dulu...tapi halfway thru sbb tgk masa sedang bertandang kat umah orang.... Mungkin ayat2 novel tu lebih terkesan dari bila dah digarap menjadi filem..